Saat ini banyak klien yang berafiliasi dengan kami untuk mengembangkan berbagai website dengan paket software yang kami gunakan. Cukup berlangganan Rp 1.500.000 per tahun, klien sudah bisa mendownload berbagai template dan extensions secara cuma-cuma. Apabila keanggotaan terus aktif, maka klien akan mendapatkan premium support. Biaya yang dikeluarkan tentu masih jauh lebih murah daripada kursus singkat berbiaya mahal yang belum tentu menjamin klien mahir. Dengan berlangganan, klien terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan dan pengalamannya, tentu ini lebih dari sekedar kursus seumur hidup. Belum lagi ketika klien menghadapi berbagai hambatan, dunia digital berkembang semakin kompleks. Oleh karena itu, sebaiknya kursus berkelanjutan dapat mengikuti berbagai perkembangan dan hambatan yang terjadi. Kami baru saja mendapati pertanyaan dari pembaca bahwa mereka mendapatkan kesalahan ini saat mencoba mengunggah impor di Joomla pada lingkungan dev lokal XAMPP mereka:

Saya sudah beberapa hari mengalami masalah ini, dan sekarang mencoba untuk melakukan instalasi Joomla 3 ke VPS baru saya. Ini telah menjadi perjalanan yang menarik bagi saya menjadi seorang web designer. Setelah instalasi seperti biasanya. akhirnya bagian utama dari Joomla telah diinstal, tapi sekarang saya mengalami masalah menyimpan pengaturan atau meng-upload apapun ekstensinya.

Sering kali pengguna Joomla atau CMS lain menemukan fitur export pdf setiap atikel yang ditampilkan. Lantas kode PHP seperti apa yang sebenarnya bekerja. Kita bisa pelajari hal yang paling sederhana dari contoh kode PHP berikut yang dapat mengekspor pdf dari html.

Klien mengalami masalah saat memindahkan database dari development server ke production server. Pada developmen server menggunakan penyortiran utf8mb4, sedangkan pada production hanya support utf8. Error pun terjadi ketika hendak impor sql di production server seperti pada gambar di atas. Kami sudah melakukan konversi secara manual, namun tidak berhasil. Lantas apa perbedaan antara utf8mb4 dan utf8?

Mungkin bagi Anda yang sedang mengembangkan website berbasis CMS Joomla tentu sudah mengenal XAMPP. Localhost yang digunakan sebagai server di komputer kita. Jadi sebelum diinstal di production server, kita dapat mencoba terlebih dahulu di server lokal.